Sabtu, 25 Juni 2011

Mengenali Gejala Kanker Otak

Kali ini akan mengenal lebih dalam tentang salah satu penyakit kanker yang tergolong sangat berbahaya. Untuk mengenali gejala kanker otak memang tidaklah gampang, apalagi otak adalah bagian organ tubuh manusia yang sangat memegang peranan penting dalam kehidupan.

Otak adalah pusat kehidupan. Segala aktivitas kehidupan, hingga yang sekecil-kecilnya, hanya bisa terjadi melalui mekanisme yang diatur oleh otak. Dalam waktu yang bersamaan otak harus menjalankan beribu-ribu aktivitas sekaligus.  Semua itu dapat dilaksanakan bersamaan karena diatur oleh bagian otak yang berbeda-beda. Dalam Otak terdapat banyak bagian yang memiliki fungsi berbeda-beda. Secara garis besar otak terbagi atas tiga bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brain stem). Masing-masing bagian terbagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, lebih kecil lagi, dan lebih kecil lagi.
Seperti juga bagian tubuh lainnya, otak juga menjadi rawan untuk penyakit. Salah satunya adalah penyakit tumor dan kanker otak. Kanker otak mempunyai gejala sebagai berikut:

Gejala Serebral Umum. Dapat berupa perubahan mental yang ringan (psikomotor asthenia), yang dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, mungkin diketemukan ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai pada 2/3 kasus.

Nyeri Kepala. Diperkirakan 1% penyebab nyeri kepala adalah tumor otak dan 30% gejala awal tumor otak adalah nyeri kepala. Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi intrakranial. Adanya nyeri kepala dengan psikomotor asthenia perlu dicurigai tumor otak.

Muntah. Terdapat pada 30% kasus dan umumnya meyertai nyeri kepala. Kejang-kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 25% kasus, dan lebih dari 35% kasus pada stadium lanjut. Diperkirakan 2% penyebab kejang-kejang adalah tumor otak.

Perlu dicurigai penyebab kejang-kejang adalah tumor otak bila:

- Mengalami status epilepsi

Kejang-kejang ditemui pada 70% tumor otak di korteks, 50% pasien dengan astrositoma, 40% pada pasien meningioma, dan 25% pada glioblastoma.

Semua gejala diatas harus kita waspadai. Kita tidak akan pernah tahu secara pasti apakah kita mengidap penyakit ini atau tidak. Walaupun penderita kanker otak masih rendah, hanya sekitar enam per 100.000 dari pasien tumor/kanker setiap tahun, namun kita harus waspada karena penyakit ini masih merupakan momok yang menakutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar